Halaman

Select Language For You

Login

Blog Archive

Saha Wae

free counters

Your Properties

IP
Sabtu, 06 Maret 2010

Teknologi Blue Ray




Pengembangan optical drive untuk sementara belum berhenti. Kebutuhan akan kapasitasnya yang jauh lebih besar mewujudkan lahirnya Blu-ray dan HD DVD. Namun tidak hanya itu, masih akan datang kepingan yang memiliki kapasitas yang lebih besar.



Pada awal pengembangannya hal ini sedikit memberikan masalah. Karena lapisan protective/pelindung yang dapat diterapkan pada BD jauh lebih tipis dibanding optical disc lain. Sehingga sangat rentan dengan goresan, ataupun debu dan bekas jari. Sempat diajukan alternatif untuk menyertakan cartridge untuk perlindungan tambahan BD, seperti awal keberadaan CD-ROM. Namun belajar dari kesalahan terdahulu, cartridge dipandang tidak praktis dan secara tidak langsung akan menghambat perkembangan pasar pengguna BD. Apalagi jika dibandingkan dengan generasi yang telah beredar dan para pesaingnya.

Sampai kemudian menggunakan lapisan pelindung dari TDK. Awalnya TDK telah dikenal dengan lapisan protective Durabis yang telah digunakan di berbagai opticaldisc. Khusus untuk BD, TDK mengembangkan Durabis 2. Selain akan melindungi dari goresan maupun debu menempel, ia juga membantu mempertahankan readability untuk keping itu sendiri.

Menggunakan laser blue-violet dengan panjang gelombang 405 nm, sebetulnya sama dengan yang digunakan dengan HD DVD untuk proses read dan write. Berbeda dengan DVD dan CD yang masih menggunakan red laser dengan panjang gelombang 650 nm untuk DVD dan 780 nm untuk CD.

Untuk ketepatan membaca dengan akurasi yang lebih tinggi, teknologi Blu-ray menggunakan lensa laser dengan numerical arperture (NA) yang lebih besar. Jika pada DVD menggunakan NA 0,6, maka pada Bluray menggunakan NA 0,85.

Standar BD
Seperti juga pada optical-disc lainnya, BD akan memiliki format media pre-recorded, media recordable, dan media rewriteable. Untuk media prerecorded, Blu-ray disc akan disebut sebagai BD-ROM. Media recordable-nya akan disebut sebagai BD-R, sedangkan untuk media rewriteable akan disebut BD-RE.

BD juga akan hadir dalam dua dimensi fisik. Berdimensi diameter 12 cm dan kepingan berdiameter 8 cm. Yang terakhir tersebut direncanakan akan dikembangkan penggunaannya pada digital camcorder. Dengan kapasitas hingga 15 GB untuk diameter 8 cm, kemungkinan akan menggantikan penggunaan mini DVD.

Codec yang akan digunakan masih menggunakan MPEG-2 yang juga digunakan pada DVD movie. Codec lain yang digunakan adalah MPEG-4’s H.264/AVC codec, VC-1 (codec based Windows Media 9). Sedangkan untuk audio menggunakan codec PCM, Dolby Digital, Dolby Digital Plus, DTS, DTSHD, dan Dolby TrueHD.

Jika Anda sudah puas dengan menu interaktif yang tersedia pada DVD sekarang ini, teknologi Blu-ray dapat memberikan yang lebih baik. Dukungannya dengan bahasa pemrograman Java dapat memberikan menu dengan kemungkinan perintah yang lebih interaktif dari yang telah tersedia pada DVD sekarang.

Dan seperti pada DVD, Blu-ray juga akan menerapkan region code. Berbeda dengan region code untuk DVD, Blu-ray hanya akan membagi ke dalam tiga region code. Dengan Indonesia yang akan berada dalam region code 3. Lebih lengkapnya, dapat dilihat pada tabel.

Seperti pada kebanyakan media, Blu-ray juga menerapkan digital rights management (DRM) yang disebut sebagai BD+. DRM yang diterapkan mampu diubah secara dinamis, yang tentunya akan menguntungkan pihak industri content. Sedangkan untuk pengguna, Blu-ray memiliki sistem Mandatory Managed Copy, yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan ripping ke format tertentu.

Masa Depan Blu-ray
Untuk teknologi, Blu-ray memberikan sebuah langkah jauh ke depan. Dukungan backward compatibility akan memungkinkannya untuk memiliki kemampuan memutar optical-disc dari generasi terdahulu. Sayangnya, diperlukan head pick-up tambahan dengan read laser untuk memungkinkan sebuah perangkat Blu-ray membaca CD atau DVD.

Beberapa produknya pun sebetulnya sudah mulai tersedia di pasaran. Sebut saja mulai dari Blu-ray Disc Player dari Samsung, yaitu BD-P1000, akan mampu membaca CD, dan DVD, selain tentu saja BD. Untuk optical drive pada PC, seperti Pioneer BDR-101A yang sudah diluncurkan akhir tahun yang lalu. Sebuah internal BD/DVD writer dengan interface ATAPI yang mampu melakukan proses write (single layer) pada BD-R maupun BD-RE, dan melakukan read dari media BD-ROM. Berikutnya akan hadir Playstation 3 yang juga akan menggunakan media optical-disc ini dan kemungkinan akan
meningkatkan popularitasnya.

HD DVD
Secara teknologi, dibandingkan dengan Bluray, HD-DVD (High Density Digital Versatile Disc atau High Defi nition Digital Video Disc) tidak menerapkan teknologi yang jauh lebih maju. Masih mengandalkan lapisan data, tepat di tengah-tengah ketebalan keping.

Berbeda dengan Blu-ray yang mencoba meminimalisasi birefringence dengan meletakkan lapisan data lebih dekat dengan mata laser.

Dengan kapasitas yang lebih kecil dibandingkan Blu-ray. HD DVD “hanya” akan menampung data sebanyak 15 GB pada setiap layer-nya. Namun pengembangan selanjutnya, akan memanfaatkan HD DVD dengan multi layer yang akan meningkatkan secara drastis kapasitas per kepingnya.

Mulai dikembangkan sejak akhir 2003, HD DVD lebih dulu dikenal dengan nama Advanced Optical Disc (AOD).

Teknologi yang Digunakan
Sama dengan Blu-ray, HD DVD menggunakan laser blue dengan panjang gelombang 405 nm. Lapisan data terletak tepat di tengah disc yang memiliki ketebalan 1,2 mm. Menggunakan mata laser dengan NA 0,65. Hanya selisih sedikit, jika dibandingkan DVD yang menggunakan NA 0,6.

Walaupun secara teknologi tidak menggunakan teknologi yang jauh lebih hebat dibanding DVD, namun ternyata memberikan keuntungan tersendiri. Untuk pihak produsen, dimungkinkan minimalisasi modifi kasi alat untuk dapat memproduksi HD DVD. Meskipun untuk dukungan backward compatibility dengan optical disc generasi terdahulu masih membutuhkan head pick-up tambahan untuk red laser.

Standar HD DVD
Dengan menekankan pada kompatibilitas, HD DVD memiliki standar yang unik. Sebagai contoh, ada alternatif solusi Combination Format dengan memanfaatkan kedua sisi keping untuk menyimpan data. Salah satu sisi dengan format konvensional DVD-9 dan pada sisi yang lain denagn HD DVD.

Atau dengan alternatif lainnya dengan Twin format disc. Merupakan sebuah standar format yang diakui DVD Forum dalam HD DVD-ROM versi 1.2. dengan menggunakan dua lapisan data. Lapisan pertama terdekat dengan lensa hanya akan terbaca oleh lensa red laser, namun transparan untuk blue-violet laser. Ditambah lapisan data untuk HD DVD. Jika keping ini dibaca oleh DVD “biasa”, maka ia akan dikenali dengan baik. Sedangkan pada perangkat HD DVD, blue-violet laser akan melewati lapisan data pertama dan membaca hanya pada lapisan data HD DVD.

Untuk kapasitas, HD DVD-ROM berdiameter 12 cm memiliki kapasitas 15 GB per layer. Dengan dual layer dan double sided, maka akan memiliki kapasitas 30 GB per keping.

HD DVD juga tersedia dalam dimensi berdiameter 8 cm, dengan kapasitas 4,7 GB untuk single layer dan 9,4 GB untuk double layer. Media untuk writeable disebut HD DVD-R dengan kapasitas 15 GB per side. Untuk media rewriteable menawarkan kapasitas 20 GB per side.

0 komentar: